About

Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan di Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2013

Program-program TIK dalam pendidikan telah diterapkan oleh sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia.  Dari keempat komponen penerapan TIK dalam pendidikan, sebagian besar provinsi dan kabupaten masih terfokus pada distribusi piranti keras dan konektivitas serta pelatihan untuk literasi bagi pendidik. Adapun komponen lain seperti pengembangan sumber belajar digital, pengembangan profesi guru untuk pembelajaran, serta pemanfaatannya untuk pembelajaran di kelas, belum dilaksanakan secara terintegrasi dan sistematis maupun menjadi prioritas utama. 

Pustekkom sebagai pengelola utama TIK dalam pendidikan di tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meluncurkan program-programnya dalam pengadaan konektivitas dan e-pembelajaran (Pustekkom, 2011).  Di samping itu, pihak swasta dan proyek-proyek yang didanai oleh lembaga-lembaga donor juga berperan aktif dalam pengenalan, pemanfaatan dan perluasan TIK dalam pendidikan ke sekolah-sekolah dengan pendekatan yang beragam.  Dari program-program TIK yang ada tersebut, Pustekkom, Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten kota masih fokus pada SD sampai SMA sebagai target penerima. Sedangkan program TIK universitas dikelola sebagai mata rantai yang terpisah oleh Ditjen Dikti, Kemendikbud, serta oleh perguruan-perguruan tinggi secara mandiri untuk program-program e-learning dan pendidikan jarak jauh.
 
 
Infrastruktur dan Konektivitas

Pengadaan infrastruktur TIK telah diprogramkan oleh para pengambil keputusan dan pengelola pendidikan di tingkat pusat, daerah, sampai dengan sekolah. Pustekkom mendorong distribusi perangkat seperti televisi untuk pemanfaatan sumber-sumber belajar digital yang disiarkan. Program Pusat Sumber Belajar TIK (PSB-TIK) yang dirintis oleh Direktorat PSMA dan program ICT Center oleh Direktorat PSMK, Kemdikbud, saat ini telah diadopsi oleh
dinas-dinas pendidikan untuk membangun PSB TIK di sekolah-sekolah inti berdasarkan prinsip pemanfaatan bersama. Program-program nasional lain dalam bentuk lain seperti block-grant TIK ke sekolah-sekolah juga diadopsi secara meluas oleh pemerintah daerah.

Pembagian piranti keras ini dilakukan dalam usaha untuk penerapan kurikulum untuk literasi TIK atau didorong oleh rencana penerapan program-program yang lebih khusus seperti e-pembelajaran dalam tahun anggaran tertentu. Distribusi infrastruktur dan konektivitas juga dilakukan oleh proyek-proyek yang diinisiasi oleh lembaga donor seperti USAID (DBE), AUSAID (AIBEP), dan JICA (Proyek Pemanfaatan TIK) di provinsi-provinsi tertentu di Indonesia sebagai langkah awal penerapan program pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah maupun dinas-dinas pendidikan. Dengan pendekatan yang sedikit berbeda, didukung oleh pihak swasta, LPMP di provinsi Riau, Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung, telah membuat terobosan baru dengan mengadakan program ‘Mobile ICT Laboratory’ yang membawa peralatan TIK dengan mobil ke MGMP dan KKG yang membutuhkan.

Program konektivitas Jardiknas yang dikelola oleh Pustekkom memberikan layanan untuk kantor dinas pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi. Di tahun 2011, Jardiknas telah menyambungkan 32,678 titik di seluruh Indonesia. Ditjen Dikti juga memiliki program INHEREN dan GDLN yang mencakup lebih dari 300 perguruan tinggi sebagai media pertukaran pengetahuan dalam komunitas pendidikan tinggi nasional maupun internasional. Para pihak penyedia layanan telekomunikasi swasta juga memainkan peran signifikan dalam penyebarluasan pemanfaatan Internet di sekolah dan universitas melalui program-program Corporate Social Responsibilities (CSR). Saat ini individu sekolah dapat membeli konektivitas Internet dengan dana BOS untuk meningkatkan akses ke sumber-sumber belajar online. Saat ini 2011, ranking NRI (Networked Readiness Index) untuk akses Internet sekolah telah naik dari peringkat 59 menjadi 50 (ASEAN, 2011). Hal ini juga didukung oleh wilayah cakupan layanan telekomunikasi yang sudah dapat menjangkau 95% sekolah di Indonesia (World Bank, 2012).

Sumber-sumber Belajar Digital
Pustekkom telah memimpin dalam produksi dan penyebaran sumber belajar digital dalam bentuk multimedia, audio, dan audiovisual. Saat ini sumber belajar digital yang diproduksi Pustekkom mencapai lebih dari 9000 Judul dalam bentuk video/program televise dan audio. Selain itu koleksi Buku Sekolah Elektronik menjadikan Indonesia sebagai Negara pertama yang secara meluas menggunakan OER dalam skala ini.  Portal Rumah Belajar yang sedang dikembangkan mengakomodasi seluruh sumber belajar digital yang telah diproduksi oleh Kemdikbud maupun para kontributor dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di tingkat TK, SD, SMP dan SMA. Mendukung usaha perluasan pemanfaatan sumber belajar digital yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, proyek-proyek pendidikan seperti DBE USAID menerapkan program IAI dengan seri sumber belajar dalam CD dan Jalan Sesama (USAID) memproduksi program-program yang disiarkan di beberapa stasiun TV nasional untuk pendidikan anak usia dini.

Di tingkat provinsi, produksi dan penyusunan repository sumber belajar dilakukan oleh Balai-balai Tekkom di bawah Dinas Pendidikan untuk memenuhi kebutuhan sumber belajar yang memuat nilai-nilai local.  Beberapa di antaranya adalah program sumber belajar tentang pertanian oleh Balai Tekkom (BPP) Papua, dan program streaming radio di Yogyakarta dan Kalimantan Barat. Untuk kepentingan sosialisasi dan repository, berbagai lomba produksi multimedia dan sumber belajar tingkat provinsi juga dilakukan.

Walaupun telah tersedia sumber digital yang didistribusikan secara online maupun offline, namun pemanfaatannya dalam pembelajaran masih diindikasikan minimal (Pustekkom, 2011). Mengacu pada Hew dan Brush (2007) dan kondisi infrastruktur Internet di Indonesia, sebagian tantangannya terletak pada:
·         literasi dan ketrampilan guru dalam pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran,
·         keterbatasan sumber belajar digital yang sesuai dengan kebutuhan
·         keterbatasan akses atau keterbatasan bandwidth Internet karena alasan keterpencilan.

Pengembangan Profesi Guru
Pengembangan profesi guru untuk meningkatkan ketrampilan dalam pemanfaatan ICT digalakkan sejak tahun 2008 oleh Ditjen PMPTK. Sampai saat ini, sebagian besar program-program pengembangan profesi guru masih lebih banyak difokuskan pada literasi TIK dan pemanfaatan TIK untuk produktivitas (pemrosesan dokumen, spreadsheet, atau presentasi). Sebagian besar provinsi dan kabupaten/kota, bahkan beberapa pihak swasta, memberikan pelatihan literasi TIK segera setelah distribusi piranti keras dilakukan.

Pustekkom, Kemdikbud, memberikan beberapa rangkaian pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk pemanfaatan TV-E, Radio Edukasi, dan Jardiknas. Pelatihan ini diberikan dalam pendekatan berlapis (cascade) dengan menciptakan Master Trainer yang akan melatih guru-guru lain di daerahnya masing-masing. Sampai saat ini Pustekkom telah melatih lebih dari 11,000 Master Trainer untuk 33 provinsi (Pustekkom, 2008).  Secara parallel, Badan SDM & PMP melalui LPMP juga melakukan pelatihan-pelatihan literasi TIK untuk guru-guru di MGMP dan KKG.
Namun penerapan pasca latihan masih menjadi tantangan. Diperlukan program yang lebih intensif seperti pendampingan atau waktu-waktu untuk belajar mandiri untuk mendorong penerapan berkelanjutan (EDC, 2011; UNESCO, 2006).

Source : 

Teleportasi

Di tahun 1980-an, ketika menonton serial Star Trek, kita dibuat terpana dengan adegan perpindahan seseorang dari satu tempat ke tempat lain, yang jaraknya puluhan ribu kilometer, dengan secepat kilat. Sejak itu, kita mulai akrab dengan istilah ’’teleportasi’’. Lalu, di tahun 1990-an, kita kembali terpesona dengan aksi teleportasi yang disuguhkan serial Quantum Leap.

Namun di era modern ini, teleportasi bukan lagi sekadar tontonan. April 2011 lalu, sebuah tim yang terdiri atas gabungan ilmuwan Australia dan Jepang berhasil melakukan uji coba teleportasi paket gelombang, berupa cahaya, ke lokasi yang berbeda menggunakan mesin bernama teleporter.



Teleportasi Kuantum

Teleportasi merupakan istilah yang diciptakan oleh para penulis cerita sains fiksi di masa lalu, untuk mendefinisikan proses pemindahan objek ke lokasi lain yang jaraknya sangat jauh, dengan kecepatan luar biasa. Adapun kuantum didefinisikan sebagai loncatan elektron pada partikel akibat proses pemanasan, getaran atau pemancaran. Proses ini menyebabkan perubahan pada struktur atomik partikel, yang disertai transfer energi elektromagnetik, sehingga bisa dikatakan, teleportasi kuantum adalah pemindahan objek dengan bantuan energi elektromagnetik.

Dalam prosesnya, objek teleportasi terlebih dahulu dilebur hingga tingkat atomik/kuanta, kemudian dikirim lewat sinyal elektromagnetik. Di lokasi tujuan, objek terbentuk kembali sesuai wujud semula beserta sifat aslinya, dalam waktu yang begitu singkat.
 




Eksperimen

Apa yang dilakukan ilmuwan Jepang dan Australia baru ñ baru ini, bukanlah yang pertama kali. Tahun 1997, Charles H Bennet dari Inter-national Business Machines (IBM) mengonfirmasi, teleportasi kuantum mungkin terjadi jika objek asli dihancurkan. Dalam eksperimennya, Ben-net bersama tim di University of Innsbruck Austria, berhasil meneleportasikan sebuah foton (partikel energi yang membawa cahaya). Di tempat tujuan, didapatkan replika foton dengan fisik dan sifat yang serupa aslinya.

Tahun 1998, para fisikawan dari California Institute of Technology (Caltech) juga berhasil melakukan teleportasi foton. Mereka mampu membaca struktur atomik foton, mengirimkannya melalui kabel jenis coaxial sejauh 1 meter, dan menciptakan replika foton tersebut. Sesuai prediksi, foton di lokasi asal hilang ketika replikanya terbentuk.
Tahun 2002, para peneliti di Australian National University (ANU) berhasil meneleportasikan sinar laser. Eksperimen berikutnya yang juga sukses adalah yang dilakukan Dr Eugene Polzik dan timnya dari Niels Bohr Institute di Copenhagen, 4 Oktober 2006 lalu.

Mereka berhasil meneleportasikan informasi berupa sinar laser di dalam suatu awan atom. Polzik menjelaskan, ini merupakan teleportasi dua objek berbeda (cahaya dan materi), yang satu sebagai pembawa informasi dan yang lain sebagai media penyimpanan. Polzik menambahkan, ini merupakan yang pertama di dunia.

Yang terbaru adalah eksperimen menggunakan teleporter di laboratorium Profesor Akira Furusawa, di Departemen Fisika Terapan Universitas, Tokyo, April 2011 lalu. Ini adalah uji coba pertama di dunia, yang meneleportasikan informasi kuantum kompleks. Berawal dari sini, nantinya akan dimungkinkan teleportasi informasi bervolume besar, dengan kecepatan dan ketelitian tinggi melalui jaringan komunikasi.

Teleportasi Manusia?

Untuk meneleportasikan manusia, harus dibangun mesin yang bisa mengidentifikasi dan menganalisis informasi berupa satu triliun lebih atom yang menyusun tubuh manusia. Kemudian, mesin itu juga harus bisa mengirim informasi tersebut ke tempat lain, di mana tubuh asli harus direkonstruksi dengan presisi penuh. Bahkan, molekul tak boleh bergeser satu milimeter pun dari posisi aslinya. Jika tak seperti itu, di lokasi tujuan orang tersebut akan muncul dengan cacat fisik.

Jika mesin seperti itu berhasil dibuat, tubuh asli takkan mungkin benar-benar dipindahkan. Mesin tersebut akan bekerja seperti mesin faksimile, namun dengan presisi yang jauh lebih tinggi.
Tubuh yang diteleportasi akan dibuat di mesin penerima. Lalu apa yang terjadi dengan tubuh asli? Ada satu teori yang menyatakan, teleportasi nantinya akan menggabungkan kloning genetik dengan proses digital (kloning biodigital).
Dalam kloning biodigital, tubuh yang dipindahkan akan tewas. Pikiran dan tubuh asli akan hilang. Sebagai gantinya, struktur atom tubuh akan dicipta ulang di lokasi lain, dan proses digital akan mencipta ulang memori, emosi, harapan dan impian, sehingga orang tersebut akan tetap ada, tapi dalam tubuh yang baru, dengan struktur atom yang sama dengan tubuh asli, dan diprogram dengan informasi yang sama.

Dari keterangan tersebut, maka dibutuhkan mesin yang sanggup merekam seluruh detail tiga dimensi tubuh manusia. Mesin itu juga harus dilengkapi teknologi berkapasitas 10 gigabit atau setara dengan 10 CD ROM.
Dibutuhkan pula teknologi pemecah sandi (enkriptografi), peralatan NMR (Nuclear Magnetic Resonance) dan ESR (Electron Spin Resonance), untuk memindai atom atau nukleus tubuh manusia.

Selain itu, juga dibutuhkan transmiter via satelit yang sanggup mengirim ribuan gigabit data hingga ke tempat terpencil, seperti yang sekarang dimiliki teknologi internet. Dengan kata lain, mesin ini harus mampu membaca perilaku unit zat yang paling kecil, yakni kuantum energi, berikut partikel subatomnya, seperti elektron, proton, dan quark. (24)

Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan

Kamis, 10 Oktober 2013


Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah,Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
 
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.

Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
 
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
 
  1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. 
  2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
  3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
  4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. 
  5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.
 
Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.
 
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
  1. Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota. 
  2. Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah. 
  3. Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri
Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:
  1. Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah. 
  2. Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri 
  3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem dan jaringan yang sudah dimiliki
  4. Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
  5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
  6. Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.
  7. Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
  8. Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
  9. Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
  10. Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
  1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
 
 
       2.  Demonstrasi
 
 Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.

Cara Men-Defrag Harddisk di Windows 7

Senin, 07 Oktober 2013

Men-Defrag Harddisk adalah salah satu cara untuk membuat kondisi komputer tetap prima.Men-Defrag artinya menata ulang data yang ada di Harddisk agar bisa lebih cepat di akses.berikut cara men-Defrag Harddisk :
1.Klik "Start"
2.tulis "Disk Defragmenter" di kolom kunci


3.lalu klik aplikasi yang muncul maka akan ada jendela program "Disk Defragmenter"


4.pilih salah satu partisi yang akan di Defrag
5.setelah memilih partisi klik "Analyze disk"
6.setelah proses "Analyze disk" selesai,klik "Defragment disk".dan secara otomatis akan men-Defrag partisi yang di pilih.

Atau bisa dengan cara lain yaitu cukup menggunakan software untuk mendefrag harddisk Anda. Lumayan cepat dan aman! Softwarenya bisa didapat secara GRATIS kok! Tanpa membayar sepeserpun :D.

Nama softwarenya yaitu Smart Defrag untuk mendapatkannya bisa Anda cari di Google.co.id atau mau cepatnya ya klikdisini.

Cara penggunaannya cukup mudah Anda tinggal centang salah satu partisi harddisk Anda yang mau di defragment lalu klik Defrag maka Smart Defrag ini akan mendefragment harddisk Anda sehingga bisa mempercepat dalam mengakses file Anda.


Oh iya Smart Defrag ini juga memiliki fitur schedule, jadi kita bisa defragment harddisk tanpa kita suruh lagi jadi otomatis sesuai dengan yang kita jadwalkan saja. Selamat mencobaa :)

 
Obrolan TIK © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions